Fisiologi Lapar
06.59Regulasi Lapar
Yang mengontrol : short term (jangka pendek) dan long term (jangka panjang)
Set point untuk berat badan (BB). Jika set point sudah mencapai puncaknya, maka akan timbul rasa kenyang. Begitu pula sebaliknya, jika kita sering mengeluarkan energi, maka rasa lapar akan semakin cepat dan memicu otak untuk makan.
Jika puasa, rasa lapar bisa ditahan karena masih ada simpanan cadangan makanan/energi dari selain karbohidrat, yaitu protein dan lemak.
Hipotalamus, merupakan pusat mengatur rasa lapar
- Lateral Feeding Center : untuk rasa lapar, letaknya di nucleus of median forebrain bundle
- Medial Satiety Center: untuk rasa kenyang, letaknya di ventromedial nucleus
Jika pada bagian lateral yaitu untuk rasa laparnya terganggu, maka bisa mengakibatkan seseorang itu Anorexia, yaitu kehilangan nafsu makan. Dan jika pada bagian medial yaitu untuk rasa kenyangnya terganggu maka bisa mengakibatkan seseorang itu Hyperphogia, yaitu kehilangan rasa kenyang, maka pasien terus menerus merasa lapar (Poliphogia) dan bisa mengakibatkan Obesitas. Pada intinya ini terjadi diakibatkan kerusakan di Hippothalamus yaitu pusat mengatur rasa lapar dan kenyang.
Hormon-hormon yang bekerja untuk rasa lapar dan kenyang:
- Leptin : Pengarih simpanan lemak, jika cadangan lemak pada tubuh kita mengalami penurunan dari batas lemak dalam tubuh, maka Leptin akan merangsang manusia untuk makan. Jika pada penderita OB (obesitas) maka bisa di perkirakan hormon leptinnya terhanggu.
- Neuro Peptida-Y : mempengaruhi rasa keinginan untk makan. Letaknya di para ventricular nucleus.
- Orexin-A &Orexin-B : terletak di lateral hipotalamus, fungsinya untuk menaikkan food intake( rasa lapar)
- Melanin Concetrating Hormone : fungsinya untuk menaikkan food intake( rasa lapar)/
- Pro-Opio Melanocrtin (POMC) : fungsinya untuk menurunkan food intake (rasa kenyang)
- CART (cocaine and amphetamine-regulated transcript) : menurunkan rasa lapar
- CRH (Cortyco Releasing Hormone) : mensekresikan ACTH, untuk menghambat food intake
- Catecholamines : fungsinya sama dengan serotonin
- Mekanisme Afferent
- Hipotesis dengan jaringan adiposa
- Hipotesa Glukostatik
- Hipotesa Postulates Makanan berada di ganstrointestinal
- Hipotesan Termostate (suhu tubuh)
0 komentar