Gejala Anemia
19.34
Disebut juga sebagai sindrom anemia, timbul karena
iskemia organ target serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan
kadar hemoglobin. Gejala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan
hemoglobin sampai kadar tertentu (Hb<7 g/dl). Sindrom anemia terdiri dari
rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging (tinnitus), mata berkunang-kunang,
kaki terasa dingin, sesak napas dan dyspepsia. Pada pemeriksaan, pasien tampak
pucat, yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan
jaringan dibawah kuku. Sindrom anemia bersifat tidak spesifik karena dapat ditimbulkan
oleh penyakit di luar anemia dan tidak sensitive karena timbul setelah
penurunan hemoglobin yang berat .
2. Gejala Khas
Masing-masing Anemia
·
Anemia defisiensi besi : disfafia, atrofi papil lidah,
stromatitis angularis, dan kuku sendok (koilonychias)
·
Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologic pada
defisiensi vitamin B12
·
Anemia hemolitik : icterus, splenomegaly, dan hepatomegaly
·
Anemia aplastic : perdarahan dan tanda-tanda infeksi
3. Gejala
Penyakit Dasar
Gejala yg timbul akibat penyakit dasaryang menyebabkan
anemia sangat bervariasi tergantung dari penyebab anemia tersebut. Misalnya gejala
akibat infeksi cacing tambang: sakir perut, pembengkakan parotis dan warna
kuning pada telapak tangan. Pada kasus tertentu sering gejala penyakit dasar
lebih dominan, seperti misalnya anemia akibat penyakit kronik oleh artritis rheumatoid.
Meskipunn tidak spesifik, anamnesis dan pemeriksaan
fisik sangat penting pada kasus anemia untuk mengarahkan diagnosis anemia.
Tetapi pada umumnya diagnosis anemia memerlukan pemeriksaan laboratoium.
0 komentar